JTV,- Berangkat dari banyak hal yang tidak masuk akal juga berdasarkan keresahan yang terjadi dalam kehidupan kemanusiaan, Teater Syahid Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, menggelar seni pertunjukan teater dengan judul ‘Sebagaimana Bilamana Adanya’ karya Said Riyadi Abdii bertempat di Hall Student Center UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berlangsung tiga hari yaitu dari tanggal 10-12 Maret 2023.
Pertunjukan teater ini dikemas dalam bentuk performance yang mengaktivasi semua elemen panggung seperti musik, dance, seni peran, seni rupa dan visual art. Hadir dengan nuansa baru, Rusydi Jamil Fikri selaku Stage Manager Teater Syahid menuturkan jika pertunjukan teater di tahun ini akan berbeda dari tahun sebelumnya dimana tahun ini pertunjukan yang dibawakan akan melibatkan penonton pada momen-momen tertentu.
“Jika sebelum-sebelumnya kita menggunakan panggung konvensional atau ada batasan antara pemain dan penonton, tapi tahun ini beda. Ruang yang digunakan untuk pertunjukan ini didesain tidak menggunakan bangku seperti di dalam gedung-gedung teater konvensional, kita coba buat libatkan para pemain dengan penonton untuk ikut bermain bersama.” tuturnya.
Melalui karya Sebagaimana Bilamana Adanya, Said Riyadi Abdii sebagai penulis sekaligus sutradara mengungkap jika karya ini hadir sebagai bentuk respon terhadap keresahan masyarakat menghadapi kenyataan yang di zaman dulu hal tersebut mungkin hanya menjadi sebuah mitos. Seorang ibu jatuh cinta kepada anak kandungnya sendiri atau sebaliknya. Seorang ayah yang memperkosa anak kandungnya sendiri.
Hal-hal absurd yang semakin hari semakin banyak terjadi dianggapnya bisa menghadirkan kekacauan dunia yang tidak terkendali. Said berharap setelah menonton pertunjukan ini seluruh penonton dapat memiliki perspektif masing-masing terhadap isu-isu yang dibawakan.
Selanjutnya, Abdul Sahri Wiji Asmoko selalu ketua umum Teater Syahid berharap jika nantinya pertunjukan teater ini bukan hanya sebagai hiburan semata tapi juga sebagai ajang dalam menuangkan pemikiran serta gagasan-gagasan terhadap isu-isu kompleks yang terjadi di tengah masyarakat.
“Di tengah-tengah situasi politik yang kompleks ini, saya berharap di dunia sekarang ini lebih fokus kepada bidang kesenian. Kesenian selain sebagai penenang jiwa atau hiburan, melalui kesenian kita juga bisa menyampaikan gagasan-gagasan kita terhadap isu-isu kompleks yang terjadi di tengah masyarakat.” harapnya
Penulis: Wafa Amatullah