Penulis: Adham Ibnu Rusdi
JTV – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan kembali menyelenggarakan acara rutin tahunannya “Parade Bulan Bahasa (PABULASA) 2021”. Diselenggarakan pada tanggal 20 September – 28 Oktober 2021.
Acara dimulai dengan diselenggarakannya perlombaan menulis tingkat nasional. Diantaranya kompetisi esai untuk SMA/SMK/MA sederajat serta Kompetisi infografis kebahasaan yang diperuntukan bagi masyarakat umum se-Indonesia.
Parade Bulan Bahasa 2021 menutup rangkaian acaranya dengan menyelenggarkan webinar nasional yang bertemakan “Pendayagunaan Bahasa Indonesia di Era Digital”. Webinar yang dihadiri sekitar 200 partisipan tersebut dilangsungkan secara virtual, Kamis 28 Oktober 2021, pukul 09.00-12.30 WIB.
Webinar ini sebagai sarana transfer mengenai ilmu kebahasaan dari narasumber yang ahli dalam bidang tersebut. Tujuannya adalah agar peserta dapat lebih menyadari bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan.
“Kita kembalikan penggunaan bahasa Indonesia dengan santun dan berakhlak yang merepresentasikan sifat asli bangsa Indonesia”. Ujar Dr. Sururin, M. Ag. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan dalam sambutannya.
Webinar dimoderatori oleh Dr. Nuryani, SPd. MA. Ini menghadirkan 4 narasumber. Diantaranya Akbar Renaldy (duta bahasa nasional 2020), Dr. Mahsusi, M. M. (Dosen PBSI UIN Jakarta), Hermawan Aksan (penulis, redaktur Tribun Jabar), dan H. Halimi Hadibrata, M.Pd. (Kepala kantor Bahasa Banten).
Pada kesempatannya H. Halimi Hadibrata, M.Pd., menyampaikan kepada peserta bahwa berbahasa itu bagaikan pedang bermata dua, bisa memberikan sesuatu yang positif atau jika tidak bijak dalam penggunaannya bisa menimbulkan dampak yang negatif.
Dilain sisi lain menurut Hermawan Aksan menyampaikan mengenai fenomena pesan singkat, dalam menulis pesan mulailah menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar. Kurangi penyingkatan kata karena hal tersebut jika dibiarkan dapat mengubah struktur kebahasaan Indonesia kedepannya.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Dr. Mahsusi, M. M., Ia berharap penggunaan singkatan-singkatan kata yang tidak bersistem ini perlu dibuat kebijakan khusus mengenai tata cara penyingkatan bahasa yang baik dan benar.
Lain halnya dengan Akbar Renaldy, ia mengatakan bahwa era digital memunculkan banyak fenomena baru dan tantangan. Perlu adanya pelestarian bahasa, dan utamakan untuk berbahasa Indonesia
“Tantangan bahasa Indonesia di era digital sekarang ini ialah fenomena digitalisasi telah mengaburkan batas-batas negara yang ada didunia, maka kembalilah kepada trigatra bangun bahasa yakni utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasailah bahasa asing”.
Acara ini juga diramaikan oleh LSO Balangga Carika, serta pengumuman juara lomba menulis tingkat nasional. Kemudian diakhiri dengan sesi dokumentasi bersama dan doa.