Seminar Nasional Olimpiade Bahasa dan Sastra Indonesia 2022 (OBSI)

 

Dokumen : JTV KPI

Penulis : Asliniarni Restina

JTV KPI – Kamis, 3 November 2022 Departemen Bahasa dan Sastra Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HMPS PBSI) menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema “Meningkatkan minat literasi diera digitalisasi”. Seminar ini diadakan di Aula Student Center UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pukul 07.30-13.00 WIB. 

Seminar ini merupakan rangkaian acara puncak dari Olimpiade Bahasa dan Sastra Indonesia 2022 (OBSI) tingkat SMA/SMK/MA Sederajat seluruh indonesia yang sudah dimulai pada 30 September 2022. Tujuan diadakan seminar  ini adalah untuk meningkatkan kecintaan minat baca kepada Pelajar ataupun Mahasiswa. 

Seminar ini mengundang 2 Narasumber dari kepala pusat pembinaan bahasa dan sastra yaitu Dr. Muh. Abdul Khak, M. Hum dan juga Fauzan Al-Rasyid selaku senior editor di Rusia Beyyond dan juga Brand Ambassador eduka system, pegiat bahasa. Serta Mentri Parawisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia yaitu, Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B. B. A., M. B. A. Sebagai keynote speaker dalam seminar ini. 

Dalam materi yang disampaikan oleh kepala pusat pembinaan bahasa dan sastra, yaitu Dr. Muhammad Abdul khak, M. Hum. mengatakan, “Mahasiswa harus bisa mengulik dan mencermati bahasa dalam membuat penelitian dan kita harus bisa menyarankan anak anak serta mahasiswa untuk bisa mengikuti tes PBI, karena diera sekarang untuk merdeka itu berangkat dari kesadaran membacanya. Semakin banyak membaca, semakin kaya kosa kata bahasa indonesia yang baik dan benar” 

“Indonesia termasuk kedalam peringkat ke 60 dari 61 negara dalam minat membaca. Dan ada 3 komponen yg harus bisa dikuasai oleh masyarakat dalam negaranya yaitu : Kemampuan berhitung, membaca dan sains.” Kata Kak Fauzan Al-Rasyid selaku senior editor di Rusia Beyyond dan juga Brand Ambassador eduka system, pegiat bahasa. Dalam penyampaian materinya. 

Kita sebagai generasi penerus harus mempunyai kesadaran dan minta baca yang tinggi, karena kunci ilmu pengetahuan adalah membaca. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *